SEJARAH KABUPATEN PALI


Pada kesempatan ini admin sebagai warga kabupaten PALI sangat senang dengan terbentuknya kabupaten baru di daereah kami dan akhirnya ketukan palu tanda pengesahan Undang Undang atas pemekaran 7 Daerah Otonom baru benar-benar terwujud. Perasaan bahagia, bersyukur dan bangga tampak dari masing-masing warga atas utusan yang tergabung dalam pembentukan kabupaten baru bernama Pali. Mereka adalah masyarakat perwakilan 5 (lima) kecamatan yang terdiri dari; Kecamatan Talang Ubi, Kec. Tanah Abang, Kec. Penukal, Kecamatan Penukal Utara dan Kecamatan Abab. Hari itu, tanggal 24 Desember 2012 adalah benar-benar hari bersejarah bagi masyarakat PALI untuk membentuk kabupaten sendiri.

Rasa sesak yang menggumpal di dada, alhasil terasa terbayar oleh perjuangan. Tampak pimpinan siding paripurna Marzuki Alie mengetuk palu mengesahkan. Maka saat itu pula Kabupaten PALI yang menaungi 5 kecamatan tersebut resmi terbentuk. Tidak kurang 60 kepala desa dan 50 tokoh masyarakat yang khusus datang ke Senayan, seakan tidak sia-sia. Rombongan yang dipimpin oleh Iskandar Anwar, SE dan Soemaryono ini terdiri dari para kepala desa dari 5 kecamatan dan 50 tokoh masyarakat PALI.

"Alhamdulillah, perjuangan tidak sia-sia. energi sudah banyak terkuras untuk mewujudkan cita-cita ini. Tidak ada kata lain, pokoknya Alhamdulillah" tutur Iskandar yang merupakan Ketua Pelaksana Harian Dewan Presidium PALI.

Hal senada juga diungkapkan Yurhan, Kepala Desa Talang Bulang Kec Talang Ubi, "Sangat senang sekali, bisa melihat langsung wakil rakyat yang memutuskan nasib kita semua, Sebenarnya kami ini masih lelah sehabis pulang studi banding ke Yogya, tapi begitu sampai ada berita mau ke Jakarta kami langsung berangkat" tegas Yurhan. Lain lagi dengan Haris Kawaludin, Kepala Desa Benuang "Asek kerit idak kease'an lagi saking ribangnye (rasa capek tidak terasa karena gembira)" ujar Haris dengan dialek khas Penukal.

Keputusan pengesahan kabupaten PALI dan 6 DOB lainnya sebenarnya sudah bisa diketahui saat Rapat Pembahasan Pemekaran DOB antara Komisi II DPR RI dengan Mendagri pada malam sebelumnya. Rapat yang dipimpin ketua Komisi II Agun Gunanjar Gunarsa itu sudah lebih dahulu menyepakati keputusan tersebut.

"Waktu Ketua Komisi mengetuk palu, saya lihat jam menunjukkan pukul 20.42 WIB" kata Soemaryono. Soemaryono sendiri adalah mantan Ketua Pansus Pembentukan Kabupaten PALI di DPRD Muara Enim tahun 2007. Sepertinya mereka tidak mau kehilangan momen membahagiakan itu.

SEJARAH KABUPATEN PALI

Pembentukan Kabupaten PALI sendiri dimulai pada tanggal 27 Desember 2004 dengan dibentuknya panitia kecil berjumlah 5 orang diketuai oleh H. Anwar Mahakil SH, kemudian ditindak lanjuti dengan digelarnya Rapat Akbar yang diikuti oleh perwakilan desa2 di wilayah kab. PALI pada tanggal 9 Januari 2005 di Desa Mangkunegara Kec. Penukal. Dalam rapat tersebut disepakati membentuk Dewan Presidium Pembentukan Kabupaten Penukal Abab lematang Ilir (PALI) dengan wilayah eks. Kecamatan Talang Ubi gaya lama. Disepakati pula secara aklamasi menunjuk H. Anwar Mahakil menjadi ketua umum presidium.Pada tanggal 9 Mei 2007 Bupati Muara Enim melalui SK nomor 508/KPTS/III/2007 Bupati Muara Enim Kalamuddin Djinab menyetujui pembentukan kabupaten PALI tersebut.

Kabupaten PALI terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Talang Ubi, Kec. Penukal, Kec Penukal Utara, Kec. Abab dan Kecamatan Tanah Abang dan 72 desa. Dengan jumlah penduduk 170.143 jiwa. yang berbatasan langsung dengan Kabupaten asal Muara Enim, Kabupaten MUBA, Kabupaten Musi Rawas dan Kota Prabumulih.

Namun karena berbagai macam permasalahan, pengesahan kabupaten baru ini sempat tertunda beberapa kali. Menurut catatan KS, pembahasan Kabupaten PALI ini sempat berbarengan dengan pembahasan pemekaran Kabupaten Empat Lawang. "Saat itu kita kurang lobby pak, suasana di DPR RI sekarang juga berbeda" tutur Kotam, Sekretaris Dewan Presidium dalam suatu kesempatan kepada KS.

Pada bulan Maret 2010, Ketua Umum Dewa Presidium Pembentukan Kabupaten PALI, H. Anwar Mahakil, SH meminta beberapa anak muda diantaranya H. Iskandar Anwar, SH untuk ikut bersama memperjuangkan PALI. "Anak muda punya energi lebih dan lebih gesit" Anwar memberi alasan waktu itu. Kini Keputusan Anwar tersebut tidak sia-sia.

Saat diwawancarai oleh KS sepulang dari Jakarta, Anwar Mahakil tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Ini berkat perjuangan selama 10 tahun. Kami memulainya dari tahun 2003. Kami bersyukur anak-anak kami yang muda sudah memberikan yang terbaik. Negeri PALI itu sangat kaya, sekarang sarana untuk mengelolanya sudah tersedia, tinggal bagaimana mengelolanya. Saatnya yang muda membuktikan diri" tutur Anwar yang juga purnawirawan TNI AD ini.

Kini setelah Kabupaten PALI terbentuk sederet pekerjaan lanjutan sudah menunggu, bukan sekedar siapa yang jadi Kepala Daerah, tapi bagaimana mengelola potensi yang ada dan memaksimalkan setiap program agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Seperti yang dituturkan oleh Mardi, sopir angkutan Simpang Belimbing-Pendopo. "Semoga jalan ke Pendopo pacak (dapat) mulus, capek tiap hari jalan jelek, berlumpur dan berdebu, bikin bengek (jengkel) dan rusak mobil" harapan Mardi yang tidak terlalu muluk dan tidak mudah untuk diwujudkan oleh pemangku kepentingan.

Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment